Kamis, 05 Juni 2008

MEDIA PEMBELAJARAN

Sekolah merupakan sarana atau tempat berlangsungnya pendidikan diharapkan dapat digunakan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki anak didik secara optimal. Namun untuk mencapai semuanya maka banyak sekali faktor yang mempengaruhi anak didik, baik faktor internal dalam diri anak didik tersebut dan faktor eksternal dari luar. Sekolah dasar mempunyai tugas pokok yaitu menyiapkan siswa agar dapat mencapai perkembangan yang optimal. Perkembangan secara optimal dimiliki anak apabila memperoleh pendidikan dan prestasi belajar yang sesuai dengan bakat, minat serta kemampuan yang dimiliki.

Untuk memperoleh prestasi belajar yang sesuai dengan bakat, minat tersebut maka diperlukan tenaga guru yang mampu dan siap berperan secara profesional dalam lingkungan sekolah dan masyarakat. Sejalan dengan kemajuan IPTEK( Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) maka tuntutan kompetensi guru yang profesional berubah. Guru bukan hanya mampu membelajarkan anak yang belajar akan tetapi guru juga harus mampu melaksanakan kegiatan instruksional atau pembelajaran yaitu kegiatan intruksional atau pembelajaran yaitu kegiatan mengatur atau mengelola informasi dan lingkungan untuk memfasilitasi kegiatan belajar siswa. Lingkungan bukan hanya tempat dimana kegiatan belajar berlangsung akan tetapi meliputi metode, media, sistem penilaian, serta saran dan prasarana yang diperlukan untuk mengemas suatu informasi (bahan pelajaran) dan mengatur bimbingan belajar sehingga memudahkan siswa belajar.

Bahan pembelajaran yang digunakan siswa bisa juga berupa sebuah alat yang akan memudahkan mereka dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dalam hal ini guru mengemas informasi pembelajaran atau sumber belajar dengan suatu alat yang dapat digunakan untuk memudahkan siswa dalam menerima materi pelajaran dalam suatu pembelajaran. Misalnya guru mengemasnya dengan penggunaan metode dan media pembelajaran yang menarik sehingga siswa dengan mudah menerima suatu materi yang diberikan guru.

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu(Ibrahim, Sihkabudden, suprijanta,dan Usep,2000:4). Karena dengan penggunaan media maka sumber media(guru) akan dapat membantu siswa menerima dan mengolah informasi. Guru juga harus dapat memberikan suatu media pembelajaran yang dapat dengan mudah diterima oleh siswa.

Permasalahan yang ingin diangkat dalam makalah ini yaitu bagaimana Pengembangan Penggunaan Pembelajaran media audio visual di SDN KEBONSARI IV Kec. Sukun Kota Malang. Apakah sajakah yang mempengaruhi penggunaan pembelajaran dengan media audio visual.

NILAI MORAL

Setiap permaian tradisional menampilkan sisi tersendiri untuk perkembangan kecerdasan anak. Hal ini sangat berbeda sekali dengan permainan modern yang berkembang saat ini. Adapun pesan moral yang dapat disampaikan oleh permainan engklek ini adalah

a. Permainan ini mengajarkan untuk berbagi kepada sesama teman,

b. Harus dapat bersikap sportif terhadap setiap permaian yang dilakukan harus dapat menerima jika dia kalah.

c. Setiap orang jika ingin sukses harus berjalan mulai bawah setelah itu baru dia akan merasakkan hasil kerja kerasnya selama ini.

d. Anak akan berpikir kreatif terhadap hal-hal yang ada disekelilingnya sehingga diharapkan kelak anak-anak tersebut menjadi manusia dewasa yang kreatif (dalam hal positif tentunya).

e. Orang itu jika ingin sukses harus berjalan engklek terlebih dahulu

TUJUAN PERMAINAN

Adapun tujuan diadakan ini adalah :

a. Melestarikan permainan tradisional sebagai ciri khas bangsa Indonesia

b. Memperkenalkan permainan tradisional Indonesia terutama ke masyarakat Indonesia sendiri yang tidak kenal dengan permainan tradisional tersebut.

c. Memberikan pengertian kepada orang tua-orang tua bahwa anak tersebut membutuhkan yang namanya permainan. Bukan les ini lah, les itu lah ato tetek bengeknya yang membuat anak tersebut STRES.

d. Mengajarkan anak-anak Indonesia berfikir kreatif dengan apa yang ada di sekitarnya sehingga diharapkan kelak anak-anak tersebut menjadi manusia dewasa yang kreatif (dalam hal positif tentunya).

MODEL PERMAINAN


Engklek merupakan permainan tadisional lompat-lompatan pada bidang-bidang datar yang digambar di atas tanah. Permainan ini berbentuk kotak-kotak yang menyerupai tanda tambah namun memiliki kotak-kotak. Nah kita harus loncat dengan menggunakan satu kaki dari kotak satu ke kotak. Kita sebagai pemain memegang sebuah pecahan eternit untuk dilemparkan ke masing-masing kotak dan kemudian kita melakukan lompatan ke dalam kotak-kotak tersebut. Setelah selesai lompat ke semua kotak kita mengambil pecahan enternit tersebut kemudian dilemparkan lagi kotak selanjutnya tapi dalam melempar tidak boleh melebih batas kotak yang telah disediakan jika kita melebihi batas kotak yang telah disediakan maka kita dinyatkan gugur dan diganti oleh pemain lagi.

Permainan ini dilakukan oleh dua orang atau lebih. Hal yang perlu disiapkan dalam permainan ini adalah sebelum kita memulai permainan ini adalah harus mengambar kotak-kotak dipelataran semen, aspal atau tanah. Mengambar 5 segi empat dempet vertikal kemudian di sebelah kanan dan kiri diberi lagi sebuah segi empet untuk lebih jelasnya dibawah ini contoh model gambar kotak-kotak permaian ini.

CARA BERMAIN


CARA BERMAIN

a. Semua pemain melakukan hompimpa yang menang berhak melakukan permaian terlebih dahulu. Pemain pertama melemparkan gaco (pecahan enternit di kotak nomor satu). Saat melemparkannya tidak boleh melebihi kotak yang telah disediakan jika melebihi maka dinyatakan gugur.

b. Pemain Pertama melompat dengan satu kaki(engklek), dari kotak 1 sampai kotak 6 kemudian berhenti sejenak di kotak A kemudian kembali lagi dengan mengabil gaco yang ada di kotak satu dengan posisi kaki satu masih diangkat.

c. Setelah itu pemain melemparkan gaco tersebut sampai ke kotak 2 jika keluar dari kotak 2 maka pemain dinyatakan gugur dan diganti oleh pemain berikutnya.

d. Begitu seterusnya sampai semua kotak sudah dilempar dengan gaco. Pergiliran dilakukan jika pemain pelempar gaco melewati sasaran, atau menampak dua kaki dikotak 1,2,3,4,5,6 dan berhenti sejenak di kotak A kemudian lompat lagi di kotak 3 dan berhenti di kotak 2 untuk mengambil gaco di kotak 1.

e. Jika gaco berada dikotak 2 maka pemain mengambilnya di kotak 3, jika gaco berada di kotak 4, 5 dan 6 maka pemain mengambilnya di kotak A.

f. Kemudian jika semua telah dilakukan oleh semua pemain maka pemain melemparkan gaco dengan membelakangi engkleknya jika pas pada kotak yang dikehendaki maka kota itu akan menjadi rumahnya maka boleh berhenti dikotak tersebut seperti pada kotak A tapi hanya berlaku pada pemain yang menang pada permaian tersebut begitu seterusnya sampi kotak-kotak mulai dari angka 1 sampai 6 menjadi milik para pemain. Jika senua telah dimiliki oleh sang pemain maka permainan dinyatakan telah selesai.

g. Pemenang adalah pemain yang paling banyak memiliki rumah dari kotak-kotak pada engklek yang digambar.

PERMAINAN ENGKLEK

Nama Permainan

Permainan Engkek mungkin tidak asing lagi di telingga kita jenis permainan tradisional ini dilakukan di pelataran dengan mengambar kotak-kotak kemudian melompat-lompat dari kotak satu ke kotak selanjutnya. Engklek ada beberapa istilah lain untuk permainan ini, ada yang menyebut permainan ini dengan Teklek ada juga yang menyebutkan dengan ciplek gunung. Istilah untuk penyebutan nama permainan ini memang beragam tapi permainan yang dilakukan sama.

Kenapa dinamakan engkek mungkin karena permainan ini dilakukan dengan cara bertahap dan dengan cara melompat-lompat dari kotak satu ke kotak yang lain dengan menggunakan satu kaki.